duren yang manstab.

Beberapa bulan terakhir ini, daerah semarang dan sekitarnya kebanjiran duren alias durian. benar saja, hampir semua penggemar duren selalu menyerbu sudut-sudut dimana para pedagang duren mangkal. tak terkecuali saya sendiri, he2. entah kenapa buah yang satu ini benar-benar membuat lidahku tak berdaya untuk menolaknya. rasanya membuat seluruh badanku bergetar merasakan sensasi kelembutan dan aromanya yang khas tiada dua. makanya, tidak heran kalau para duren mania selalu mencari dan mencari dengan berbagai cara untuk memburu buah duren ini.

Untung sungguh beruntung temenku ada yang sering bawa duren. makanya, tidak jarang aku dan teman-teman kantor sering makan duren gratis. ada juga teman kantor yang punya kebun duren yang lumayan luas. alhasil, pada panen raya kemarin, aku dan beberapa teman kantor tidak luput dari ‘kecipratan’ buah yang berduri ini. manstab..!

bagi teman-teman yang mau berbagi duren dengan saya, silakan undang saya saj. insyaAllah dibantu untuk menghabisinya, wkwk..

 

 

ADIS yang semakin menakutkan

Hari ini, semua negara di dunia sedang memperingati hari AIDS sedunia. Menurut catatan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), hingga hari ini, jumlah penderita HIV/AIDS di seluruh dunia meningkat jumlahnya hingga mencapai 5,2 juta jiwa. Wow luar biasa banget kan?? Padahal pada tahun lalu saja, jumlahnya hanya sekitar 1,2 juta jiwa saja. hal ini tentu saja sangat memprihatinkan..! Gottfried Hirnchall, Direktur Departemen HIV/AIDS, kemarin (20/07) mengatakan bahwa peningkatan epidemi ini memang yang terbesar dalam satu tahun.

“Lonjakan penderita HIV/AIDS paling besar terjadi di kawasan sub-Sahara di Afrika,” jelasnya.

Di Afrika AIDS menyebar karena perilaku heteroseksual, sedangkan di Eropa Timur, AIDS menyebar karena penggunaan narkoba. Adapun data lengkap mengenai situasi global penderita AIDS akan dirilis pada September mendatang. Read more »

sekilas hypnoparenting

Hypnoparenting adalah suatu program pembelajaran dan pendidikan secara sistematis bagi orangtua dengan harapan para orangtua bisa mendidik anak dan membesarkannya dengan lebih profesional. Lo kok profesional? Begini, sebagai orangtua kita melakukan tugas yang tidak ringan namun sayangnya bekal kita untuk mendidik dan mengasuh sang buah hati sebenarnya relatif minim. Umpama, kita hanya mengandalkan pengalaman saat dididik dan dibesarkan oleh orangtua kita dulu. Padahal belum tentu pola pengasuhan tersebut pas untuk diterapkan pada si kecil di zaman ini. Idealnya anak justru kita perlakukan sebagaimana kita ingin diperlakukan oleh orangtua kita dulu. Dengan begitu tindakan yang kita lakukan atas dasar perasaan seorang anak. Bukan atas dasar perasaan kita sebagai orangtua. Read more »

indept study; trafficking in sukabumi

Laporan Hasil wawancara mendalam

Study Trafficking di Kabupaten Sukabumi

13-15 Agustus 2009

1. Pak Agus (bukan nama sebenarnya)

Alamat: Desa Pasir Ipis, Kecamatan Sorade, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

 

Keluarga pak Agus adalah keluarga muda dengan 3 (tiga) orang anak yang masih kecil. Anak pertamanya yang berumur 12 tahun sekarang sedang sekolah di kelas 1 MTs. Sedangkan anak kedua dan ketiga masing-masing berumur 6 dan 5 tahun. Anak kedua kelas 1 SD dan anak ketiga belum bersekolah.

Awal-awal memulai kerja, pak Agus bekerja sebagai tenaga penggiling padi di desa sebelah. Waktu itu (sekitar tahun 1994) dia hanya mendapatkan upah sebesar Rp. 150.000/bulan. Kondisi kerja yang berat serta upah yang tidak memadai membuat pak Agus mencoba pekerjaan lain. Akhirnya ia lebih memilih untuk mengolah sawah dan kebunnya. Menjadi petani ternyata tidak semudah bayangan pak Agus. Setelah lama bertani, ia merasa bahwa kondisi ekonomi keluarga semakin berat. Akhirnya kondisi ekonomi keluarga yang serba sulit membuat pak Agus menyiapkan dirinya pergi bekerja sebagai TKI. Dengan modal tekad dan keyakinan bahwa ia akan mendapatkan pekerjaan, pada pertengahan tahun 2003 dia langsung berangkat ke Nunukan, Kalimantan Timur. Tujuannya adalah bekerja di Malaysia. Sesampai di Nunukan, dia langsung menemui agen/calo yang bisa memberangkatkan dirinya ke Malaysia. Read more »

pendapatan asli daerah (PAD)

PAD bersumber dari hasil pajak daerah, hasil retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dan lain-lain PAD yang sah yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah dengan berpedoman pada peraturan perundang-undangan. Dalam UU Nomor 33 Tahun 2004, PAD didefinisikan sebagai “pendapatan yang diperoleh daerah yang dipungut berdasarkan peraturan daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan”. PAD bertujuan untuk memberikan kewenangan kepada Pemda untuk mendanai pelaksanaan otonomi daerah sesuai dengan potensi daerah sebagai perwujudan desentralisasi. Ketentuan mengenai pajak daerah dan retribusi daerah (PDRD) dilaksanakan sesuai dengan UU Nomor 34 Tahun 2000 yang terakhir diperbarui dengan UU Nomor 28 Tahun 2009, PP Nomor 65 Tahun 2001 tentang Pajak Daerah, dan PP Nomor 66 Tahun 2001 tentang Retribusi Daerah. Dengan berbagai ketentuan yang mengatur pajak dan retribusi daerah, diharapkan Pemerintah Daerah dapat lebih mandiri dalam membiayai pelaksanaan urusannya dan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Read more »

dana alokasi umum (DAU)

DAU dialokasikan berdasarkan persentase tertentu dari pendapatan dalam negeri neto yang ditetapkan dalam APBN dan ditetapkan berdasarkan kriteria tertentu yang menekankan pada aspek pemerataan dan keadilan yang selaras dengan penyelenggaraan urusan pemerintahan, yang formula dan penghitungannya ditetapkan sesuai UU. Kemudian dalam UU Nomor 33 tahun 2004 disebutkan bahwa DAU adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan dengan tujuan pemerataan kemampuan keuangan antar daerah untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi. DAU bersifat “block grant” yang berarti penggunaannya diserahkan kepada daerah sesuai dengan prioritas dan kebutuhan daerah untuk peningkatan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah. Read more »